Wolverhampton Wanderers, yang lebih dikenal dengan sebutan Wolves, adalah salah satu klub sepak bola tertua di Inggris, didirikan pada tahun 1877. Selama lebih dari satu abad, Wolves telah menjadi bagian integral dari sejarah sepak bola Inggris, memainkan peran penting dalam perkembangan liga domestik dan internasional. Dari kemenangan di liga domestik hingga partisipasi mereka di Eropa, Wolves telah menorehkan jejak panjang dalam dunia sepak bola. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kebangkitan mereka ke papan atas Premier League dan panggung sepak bola Eropa menjadi mungkin berkat kepemilikan Fosun International, sebuah konglomerat besar asal Tiongkok yang mengakuisisi klub ini pada tahun 2016.
Fosun International, yang dipimpin oleh Guo Guangchang, adalah salah satu perusahaan investasi terbesar di Tiongkok, dengan portofolio bisnis yang mencakup berbagai sektor, mulai dari properti hingga layanan keuangan. Ketika mereka memutuskan untuk membeli Wolves pada tahun 2016, langkah ini dilihat sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memasuki dunia sepak bola, yang semakin populer di Tiongkok. Akuisisi ini juga merupakan bagian dari tren investasi asing di klub-klub Inggris, di mana modal besar dari luar negeri membawa perubahan signifikan dalam manajemen dan arah klub.
Di bawah kepemilikan Fosun International, Wolves tidak hanya berhasil kembali ke Premier League setelah beberapa musim di divisi Championship, tetapi juga menjadi kekuatan yang cukup disegani. Salah satu langkah kunci yang diambil oleh Fosun adalah menjalin kemitraan dengan agen pemain ternama, Jorge Mendes. Mendes, yang memiliki jaringan luas di sepak bola Eropa, membantu Wolves dalam merekrut pemain-pemain berbakat dari Portugal dan Amerika Selatan, yang kemudian menjadi kunci sukses klub di Premier League.
Penunjukan Nuno Espírito Santo sebagai manajer pada 2017 juga merupakan keputusan strategis yang cerdas. Nuno, mantan pelatih Porto dan Valencia, membawa filosofi bermain yang fokus pada disiplin taktik, organisasi pertahanan yang kokoh, dan serangan balik cepat. Di bawah bimbingannya, Wolves menjadi salah satu tim paling efisien di Premier League, mampu bersaing dengan klub-klub besar seperti Manchester City, Liverpool, dan Chelsea. Musim debut mereka di Premier League setelah promosi pada 2018-2019 sangat mengesankan, di mana Wolves finis di posisi ketujuh dan berhasil mendapatkan tiket ke Liga Europa.
Kesuksesan Wolves tidak bisa dilepaskan dari kontribusi para pemain kunci seperti Rúben Neves, João Moutinho, dan Diogo Jota, yang semuanya didatangkan dengan bantuan Jorge Mendes. Para pemain ini, bersama dengan manajer Nuno, menciptakan identitas baru bagi Wolves sebagai tim yang mampu bersaing di papan atas, meskipun dengan anggaran yang lebih kecil dibandingkan klub-klub besar Premier League lainnya. Dengan gaya permainan yang efisien dan berdisiplin, Wolves tidak hanya mampu bertahan di Premier League, tetapi juga memberikan kejutan dengan sering kali menundukkan tim-tim besar.
Fosun International, sebagai pemilik, tidak hanya fokus pada kesuksesan di lapangan, tetapi juga pada pengembangan klub secara keseluruhan. Mereka berinvestasi dalam memperbaiki fasilitas pelatihan dan stadion, serta memperkuat struktur manajemen klub agar Wolves dapat beroperasi dengan lebih efisien dan kompetitif. Selain itu, Fosun juga berkomitmen untuk meningkatkan jangkauan global Wolves, memanfaatkan hubungan bisnis mereka di Tiongkok dan negara-negara lain untuk meningkatkan profil komersial klub.
Namun, seperti halnya dengan setiap era baru kepemilikan, Wolves di bawah Fosun juga menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menjaga konsistensi performa di Premier League sambil bersaing di kompetisi Eropa. Pada musim 2019-2020, Wolves mencapai perempat final Liga Europa, sebuah pencapaian besar bagi klub yang baru saja kembali ke kancah Eropa. Meskipun mereka akhirnya kalah dari Sevilla, perjalanan tersebut memperlihatkan bahwa Wolves mampu bersaing dengan klub-klub terbaik Eropa.
Di sisi lain, pandemi COVID-19 membawa tantangan baru bagi klub, seperti halnya bagi seluruh dunia sepak bola. Dampak finansial dari pandemi mengharuskan Wolves dan Fosun International untuk lebih berhati-hati dalam pengelolaan keuangan klub. Namun, meskipun ada tekanan tersebut, Fosun tetap berkomitmen untuk mendukung Wolves, baik dari sisi finansial maupun strategi jangka panjang.
Selain tantangan finansial, Wolves juga harus menavigasi perubahan manajemen. Pada 2021, Nuno Espírito Santo meninggalkan klub setelah periode yang sukses, dan digantikan oleh Bruno Lage. Lage, pelatih asal Portugal yang juga memiliki pengalaman melatih di Liga Portugal, diharapkan bisa melanjutkan kesuksesan Wolves di bawah Nuno dan membawa klub ini ke level yang lebih tinggi. Di bawah Lage, Wolves tetap mempertahankan gaya permainan mereka yang disiplin, tetapi dengan beberapa penyesuaian taktik yang lebih agresif dalam menyerang.
Wolves di bawah kepemilikan Fosun International telah menunjukkan bahwa dengan manajemen yang tepat dan visi jangka panjang, sebuah klub tradisional yang pernah jatuh ke divisi bawah dapat bangkit kembali dan bersaing di level tertinggi. Fosun telah membawa Situs slot gacor resmi terpercaya stabilitas, investasi yang bijaksana, dan pendekatan strategis yang memungkinkan Wolves tumbuh secara konsisten. Meskipun mereka belum mencapai level klub-klub elit Inggris, Wolves terus memperkuat posisinya di papan atas Premier League dan berupaya meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan.
Secara keseluruhan, Wolverhampton Wanderers, atau Serigala Inggris, telah menjalani transformasi yang luar biasa di bawah kepemilikan Fosun International. Dari klub yang berjuang di Championship hingga tim yang bersaing di Eropa, Wolves telah membuktikan bahwa dengan investasi yang tepat, pengelolaan yang profesional, dan dukungan dari pemilik yang berkomitmen, mereka mampu mencapai kejayaan yang baru.